Entri Populer

Jumat, 05 November 2010

Ladang Minyak Mentah di Indonesia

Dulu Indonesia merupakan salah satu negara pengekspor minyak terbesar di dunia, hal ini dibuktikan dengan masuknya Indonesia sebagai salah satu anggota OPEC (sebuah organisasi internasional negara-negara pengekspor minyak mentah). Namun dengan seiringnya waktu produksi minyak mentah negara Indonesia mulai berkurang, hal ini diperparah lagi dengan meningkatnya kebutuhan minyak dalam negeri sehingga membuat Indonesia memutuskan diri dari OPEC. mungkin belum bnyak orang tahu dimana saja terdapat ladang minyak mentah di daerah Indonesia. berikut merupakan beberapa ladang minyak yang ada di indonesia yang tersebar dari sabang sampai merauke.

Sumatra
1. Rantau, Aceh
2. Lepas pantai Langsa, Aceh
3. Duri, Riau
4. Dumai, Riau
5. Minas, Riau (lebih kurang 10 milyar, gabungan dari ladang minyak Duri, Dumai, dan Minas)
6. Kotabatak, Riau
7. Bekasap, Riau
8. Zamrud, Riau
9. Petani, Riau
10. Ampuh, Riau
11. Petapahan, Riau
12. Pedada, Riau
13. Batam, Riau
14. Bangko, Riau
15. Tg. Jabung, Jambi (berpotensi memiliki jutaan barel)
16. Ramba, Sumatra Selatan
17. Suban, Sumatra Selatan

Jawa dan Bali
1. Lepas pantai sebelah utara Jawa Barat
2. Tambun,Bekasi, Jawa Barat (13 juta barel)
3. Cilamaya, Karawang, Jawa Barat
4. Subang, Jawa Barat
5. Jatibarang,Jawa barat
6. Lepas pantai Laut Jawa, Jawa barat
7. Lepas pantai Kepulauan Seribu, Jakarta
8. Cepu, Jawa Tengah (600 juta – 1,4 miliar barel)

Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua
1. Badak, Kalimantan Timur
2. Delta Mahakam, Kalimantan Timur
3. Lepas pantai Selat Makasar
4. Banggai, Sulawesi Tengah (20 juta barel)
5. Donggi, Sulawesi Tengah (70 juta barel)
6. Tiaka, Sulawesi Tengah (110 juta barel)
7. Salawati, Papua (83 juta barel)

Berita terkini, BPMIGAS lembaga pemerintah selaku pemegang kekuasaan dan kebijakan pengelolaan sumberdaya alam indonesia berencana akan memfokuskan pengeboran minyak dilepas pantai utamanya pada laut dalam dan laut lepas Indonesia, serta mulai menghidupkan lagi beberapa sumur tua yang sedah lama sempat ditutup karena produksinya mulai menurun dan sekarang dikelola oleh pemerintah daerah. dalam hal ini BPMIGAS nerkerjasama dengan PT PERTAMINA untuk merealisasikannya.
-dari berbagai sumber- (gilankhelang.blogspot.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

thanks for attention